Jumat, 21 Agustus 2015

Dana Kurang, Pembangunan Jalan Perbatasan Malaysia Molor

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU-PR) menargetkan jalan perbatasan antara Indonesia dan Malaysia di Kalimantan akan rampung pada 2018. Anggaran bagi pembuatan jalan ini pada RAPBN-P dirasa kurang sehingga membuat proyek tersebut tak bisa rampung pada tahun ini.

"Sekarang jarak antara Sambas di Kalimantan Barat dengan Nunukan di Kalimantan Utara adalah 2000-an kilometer. 1.300 kilometer dari total jarak antara kedua wilayah tersebut masih berupa lahan, semoga tiga tahun lagi akan rampung jalan sejajar perbatasan Sambas - Nunukan ini," ujar Menteri PU-PR Basuki Hadimuljono kepada CNN Indonesia selepas menghadiri Rapat Badan Anggaran DPR, Rabu malam (21/1).


Pilihan Redaksi
Dia menambahkan bahwa pada tahun ini pihaknya hanya akan melakukan pembukaan lahan bagi pembangunan jalan sepanjang 1.300 kilometer tersebut. Pembukaan lahan itu nantinya akan dibantu oleh personil TNI sekaligus juga untuk membuat badan jalannya.

"Namun anggaran yang kami terima untuk pembuatan jalan perbatasan ini masih kurang. Untuk jalan perbatasan sejajar saja di Kalimantan kita hanya menganggarkan Rp 1,2 triliun dan itu baru bisa kita laksanakan di Entikong dan Nanga Badau. Sehingga penyelesaiannya tak mungkin rampung dalam waktu satu tahun" tambah Basuki.

Seperti yang telah diketahui sebelumnya, Kemen PU-PR menganggarkan pengeluaran sebesar Rp 118,3 triliun pada RAPBN-P 2015. Angka tersebut merupakan penjumlahan dari angka pagu sebesar Rp 85 triliun dan tambahan sebesar Rp 33,31 triliun dari hasil realokasi subsidi BBM.

Dari angka Rp 118,3 triliun tersebut, tahun ini Kemen PU-PR menganggarkan Rp 2,7 triliun atau 2,28 persen dari total anggaran bagi pengembangan daerah perbatasan. Dari angka tersebut, rencananya Rp 2 triliun akan digunakan untuk membangun jalan perbatasan dan sisanya akan digunakan untuk pengembangan kawasan-kawasan perbatasan.

"Untuk infrastruktur perbatasan, tahun ini kita hanya fokus di Kalimantan, Nusa Tenggara Timur, dan Papua. Kalimantan sendiri untuk bangun jalan butuh Rp 1,2 triliun sisanya untuk NTT dan Papua. Sedangkan untuk pengembangan daerah perbatasan, Rp 500 miliar dianggarkan untuk Entikong dan Nanga Badau sisanya untuk wilayah lainnya" tegas Basuki.
sumber : http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20150122080638-92-26428/dana-kurang-pembangunan-jalan-perbatasan-malaysia-molor/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar